Kediri-Kaprodi KPI Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri mengikuti Seminar Nasional, Pelantikan dan Rakernas DPP ASKOPIS Periode 2022-2026 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (ASKOPIS) di Hotel Sofyan Cut Meutia Jakarta pada Jumat (1/9/2023).
Kegiatan yang mengusung tema “Menangkal Isu Hoax dan Politisasi Agama di Media Menjelang Pemilu 2024” berjalan lancar dan diikuti oleh 223 peserta. Menurut Ketua Panitia, Dr. Retna Dwi Estuningtyas, M.Kom.I., acara ini diadakan sebagai upaya untuk mengawal pemberitaan anti hoax jelang Pemilu Tahun 2024.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Sekjen Kemenag Prof. Nizar, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Dr. H. Ace Hasan Sadzily, M.A., dan beberapa narasumber yaitu Ketua Komisi Pemilihan Umum RI M. Afifudin, Komisioner KPI Dr. Rizqi Monarsih, SKM, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo RI Dr. Usman Kansong, M.Si. Dewan Pakar DPP ASKOPIS, Dosen Prodi KPI IAIN Kediri, Dr. Prilani, M.Si. dan Dr. Manik Sunuantari, M.Si. sebagai moderator.
Acara dibuka dengan pelantikan pengurus DPP ASKOPIS 2022-2026 yang dipimpin oleh Prof. Nizar. Arina Rohmatul Hidayah, M.A., Kaprodi KPI UIT Lirboyo Kediri menjadi salah satu pengurus DPP ASKOPIS Bidang Pengembangan Profesi dan Kompetensi.
Ketua Umum DPP ASKOPIS, Dr. Mohammad Zamroni, M.Si. berharap KPI menjadi program studi yang lebih dipilih oleh masyarakat, karena mampu memberi warna baru dalam dunia komunikasi maupun dunia jurnalistik.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum RI M. Afifudin mengajak semua Kaprodi KPI yang hadir untuk ikut serta dalam menciptakan kondusifitas Pemilu Tahun 2024. “Kita berharap pemilu besok tidak mengulang kesalahan Pemilu Tahun 2019,” ujarnya.
Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo RI Dr. Usman Kansong, M.Si., berpesan agar semua yang hadir tetap menjaga dan memantau setiap berita di media sosial. Usman menambahkan, “Hari ini kita berkumpul untuk membahas satu tema yang relevan dan sangat mendesak yaitu peran entitas kampus sebagai pusat literasi di tengah gejolak era disrupsi yang sedang kita alami.”
Setelah acara seminar nasional, dilanjutkan dengan sidang tiap komisi dan pleno untuk merumuskan sejumlah program kerja yang akan dilaksanakan selama 5 tahun ke depan.