General stadium dengan tema “Menyiapkan generasi rahmatan lil al-amin: pembelajar dan penggerak bagi bangsa dan umat manusia” di adakan oleh Universitas Nahdhatul Ulama (UNUSA) Surabaya yang dihadiri tokoh nasional serta anggota BEM yang ada di Jawa timur, bertempat di Auditorium Lt. 9 kampus B UNUSA (Sabtu, 12/11/2022).
Perwakilan delegasi dari IAI Tribakti Kediri, yaitu ketua UKM LP2M Corong, Randik dan gubernur BEM Fakultas Dakwah, Lailatul Fitriyah. Acara di mulai pukul 13.00 dengan menampilkan tari dari Sumatera Barat yang diperankan oleh UKM tari UNUSA, sebagai penghormatan kepada narasumber, tamu undangan dan mahasiswa yang hadir. Dr. Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla wakil presiden tahun 2014-2019 serta Prof. Dr. Ir, Muhammad Nuh. Dea sebagai ketua (Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya) menjadi narasumber yang hadir dalam acara stadium general hari ini.
Prof. Dr. Ir, Muhammad Nuh menyampaikan dalam sambutannya ” Banyak ruang kosong – ruang kosong dalam masyarakat yang bisa kita isi dengan agama, misalnya atau hal yang lainnya, nah salah satu orang yang bisa mengisi dan jeli akan ruang kosong-ruang kosong tersebut adalah Jusuf Kalla”, iya juga berharap banyak ilmu yang bisa di dapatkan dalam stadium general yang akan disampaikan olehnya.
Setelah sambutan dilanjutkan dengan pembacaan doa yang dilantunkan oleh wakil rektor II UNUSA. Pada pukul 13.40 stadium general sebagai acara inti dimulai. Menurut wakil presiden Indonesia (2014-2019) Jusuf Kalla dalam materi general stadiumnya menyampaikan, ketika kita berbicara NU pasti identik dengan pesantren, namun pada zaman sekarang bertransformasi kepada pendidikan yang lebih modern dan maju, yaitu lewat pendidikan universitas, perguruan tinggi, namun berbeda dengan Muhamadiyah mereka berbalik dengan yang terjadi di NU sendiri, maka nanti dua golongan ormas Islam akan bertemu untuk memajukan bangsa. “Pendidikanlah yang meningkatkan harkat, pendidikanlah yang bisa memperbaiki kehidupan kita, pendidikanlah yang bisa menciptakan teknologi”, pendidikan lah yang dapat memajukan sebuah bangsa lanjutnya.
Ketika ingin menjadi penggerak, maka harus mempunyai modal untuk langsung kemasyarakat yaitu melaksanakan rukun Islam, ekonomi yang matang, ketika kedua itu sudah dilaksanakan maka akan mudah untuk bisa menjadi penggerak dimasyarakat, lanjutnya dalam materi tersebut. Dalam materi yang di bawakan oleh Muhammad Jusuf Kalla terkait dengan ruang-ruang kosong, menurut dia untuk mengisi ruang kosong tersebut yaitu dengan melaksanakan rukun Islam dan yang paling penting ruang kosong tersebut harus di isi dengan ekonomi. Menurutnya ketika ekonomi matang, maka semuanya akan ikut matang kehidupannya.
Dia juga menyampaikan harapannya kepada para pendakwah bukan hanya berbicara tentang furiah saja, namun juga harus di tekankan mualmah, karena muamalah hal yang paling sederhana dan dapat menyejahterakan umat. Dia juga berharap kepada mahasiswa untuk selalu meningkatkan kemampuan, meningkatkan ibadahnya dan selalu berdoa untuk kemajuan serta kesejahteraan bangsa. Setelah acara inti selesai, acara ditutup dengan mendengarkan lagu satria bangsa yang di nyanyikan oleh paduan suara UNUSA.