Home Berita Berikan Psikoedukasi pada Siswa SMA di Kota Kediri: Mahasiswa Psikologi UIT Lirboyo...

Berikan Psikoedukasi pada Siswa SMA di Kota Kediri: Mahasiswa Psikologi UIT Lirboyo Kediri goes to school

451 views
0
SHARE

Pada Rabu, 30 Mei 2023 mahasiswa psikologi semester 4 UIT Lirboyo Kediri melaksanakan kegiatan psikoedukasi di beberapa sekolah  MA, SMA, dan SMK di Kota Kediri. Kegiatan ini merupakan serangkaian dari pembelajaran di perkuliahan psikologi Pendidikan yang diampu oleh Ibu Ika Novita Sari, M.Psi dan Ibu Karisma Dewi Puspasari, M.Psi. Terbagi menjadi 3 kelompok yang melakukan aksi di beberapa sekolah yakni MA Al Mahrusiyah, SMK Al Mahrusiyah, SMK PGRI2 Kota Kediri dan 2 kelompok masuk di SMA Islam Plus Hidayatut Thullab.

Kegiatan dilakukan dengan beberapa tahapan mulai dari kunjungan awal sebagai media assessmen terkait problematika siswa yang kaitannya dengan mental health dan seputar ke psikologian. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong ketrampilan komunikasi mahasiswa dalam proses interview dan upayanya dalam menjalin kerjasama antar mahasiswa guna mendapatkan data yang mendalam. Diskusi dengan dosen pengampu dalam rangka penetapan permasalahan utama yang sekaligus prioritas untuk diberikan tindak lanjut sebagai bentuk tritmen bagi siswa.

Beragam persoalan yang muncul pada siswa di sekolah direspon dengan antusias oleh mahasiswa untuk segera berkontribusi dalam memberikan layanan edukasi pada siswa. Edukasi kali ini memang tidak biasa, kami para dosen pengampu beserta mahasiwa mengupayakan adanya sentuhan psikologis oleh sebab itu kegiatan ini diberikan istilah psikoedukasi. Topik – topik yang diramu dan disajikan mayoritas berkaitan dengan self awareness kedisiplinan di sekolah yang meliputi pemahaman terkait potensi dan kelemahan yang dimiliki tiap individu, urgensi kepatuhan pada standar aturan di sekolah bahkan sampai pada etika dalam berelasi sosial. Topik lain yang tidak kalah menarik mengenai  problem motivasi belajar. Hal mendasar yang menjadi modalitas para siswa dalam menempuh pendidikan, namun masih tampak belum konsisten terdapat pada siswa.

Pada kegiatan ini, mahasiswa juga berlatih bekerja tim untuk menetapkan peran masing-masing anggota dan mengakomodir kebutuhan selama proses pelaksanaan kegiatan sehingga dapat terlaksana. Kerja sama dengan para guru bimbingan konseling menjadi sangat penting, tidak hanya mempersiapkan peserta psikoedukasi tapi juga memilah peserta yang siap dan sesuai untuk diberi psikoedukasi sehingga kegiatan ini akan tepat sasaran.

Antusias dari para siswa dan beragam respon atas kehadiran mahasiswa memberikan suasana baru bagi mereka. Kehadiran mahasiswa psikologi seolah memberikan harapan bagi mereka, memberikan ruang cerita bagi mereka. Para guru bimbingan konseling mengharap bahwa kegiatan ini dapat dilakukan secara berkala sebagai bentuk kepedulian pada kesehatan mental utamanya bagi remaja. Mempelajari, mendalami dan mengalami, inilah modal bagi mahasiswa untuk berani keluar dari zona nyaman dan berkontribusi aktif bagi lingkungan sekitar.