Home Brosur Women on Top “Time to Speak up”, dosen Fakultas Dakwah berbicara kekerasan...

Women on Top “Time to Speak up”, dosen Fakultas Dakwah berbicara kekerasan seksual

103 views
0
SHARE

Bicara tentang seksual, merupakan hal yang sedikit menyinggung atau sensitif bagi sebagian kalangan, bahkan ketika mengucapkan kalimat seksual pun bisa mengarah ke pikiran negatif. Masih banyak yang menganggap remeh arti seksual sejak dini, sehingga memicu banyak terjadinya kekerasan seksual dimana mana, dan korbannya lebih banyak dibawah umur. Bekerjasama dengan kampus IAIN Kediri telah diselenggarakan Webinar Nasional Keperempuanan pada Kamis, 15 Juli 2021 menghadirkan narasumber Dosen Fakultas Dakwah IAI Tribakti Kediri, yang sekarang menjabat sebagai wakil dekan III bidang kemahasiswaan, beliau ibu Beti Malia Rahma Hidayati, M.Psi., Psikolog dengan mengangkat tema: Woman On Top “Time To Speak Up” Berbicara Kekerasan Seksual, Perempuan Bisa Apa?

Kegiatan yang dihadiri oleh mahasiswa IAIN Kediri dan juga peserta umum melalui zoom meeting ini berjalan lancar dan seru. Bukan hanya perempuan, laki-laki juga turut jadi peserta pada acara tersebut. Hingga waktu yang telah ditentukan habis, antusias peserta masih sangat besar. Sehingga panitia tidak bisa membacakan semua pertanyaan, namun narasumber memberikan kesempatan untuk follow-up melalui instagram @betihidayati. Sebagai orang yang aware dengan sesama, terutama tentang kekerasan seksual, semua orang harus benar-benar bisa memposisikan diri dan bisa menjadi support system yang baik. Melalui gambaran contoh yang diberikan ibu Beti, bisa saja seseorang menjadi tersangka atau korban, namun tidak menyadarinya. Hal ini bisa dicegah dengan memberikan pendidikan seks sejak dini.

Banyaknya kasus kekerasan seksual akhir-akhir ini, terutama kepada anak-anak telah menyita banyak perhatian masyarakat. Faktanya tidak sedikit tindakan-tindakan asusila tersebut dilakukan oleh orang terdekat. Tanpa adanya pemahaman mengenai pendidikan seksual, anak akan sulit untuk melawan. Sayangnya, masih banyak orang tua dan masyarakat yang merasa tabu dan apatis untuk membicarakan seksualitas kepada anak. Sejak dini anak harus diberikan edukasi seksualitas, terutama tentang seks dan gender, tentang tidak boleh atau dilarang melakukan ini dan itu, tentang yang harus dilakukan dan dijaga, supaya mereka punya integritas diri, tahu ada bagian penting dari tubuhnya yang tidak boleh di sentuh atau di pegang orang lain.

Pendidikan seks kepada anak sejak dini menjadi pintu gerbang bagi anak-anak untuk lebih paham dalam berperilaku dan berperan sesuai dengan gendernya. Selain itu, mereka juga akan lebih memahami perilaku seksual yang seharusnya dilakukan. Mari kita mulai menjaga diri, saudara, teman, keluarga dan lingkungan sekitar kita dengan memberikan edukasi seksualitas, tidak hanya orang tua tapi orang-orang di sekitar juga berkewajiban untuk melindungi sesama.