Pada masa pandemic covid 19 ini para pendidik terus berinovasi agar dapat memberikan pengetahuan kepada peserta didik khususnya dan umumnya masyarakat secara luas. Salah satunya adalah Pendidikan melalui online atau sering disebut Pembelajaran jarak jauh (PJJ) ada juga istilah pendidikan dalam jaringan (daring) dengan memanfaatkan internet para pendidik dapat melakukan pembelajaran secara luas, baik dengan platform zoom, google meet, live IG dan masih banyak lainnya.
Dalam rangka meningkatkan pembelajaran jarak jauh ini, Pusat Pengembangan dan layanan Psikologi (P3LP) IAI Tribakti Kediri, bidang Laboratorium dan Layanan Psikologi membuat kegiatan berbasis online yang diberi judul Sarapan Psikologi Jumat Pagi. Program ini merupakan salah satu program rutin yang diadakan satu bulan sekali secara virtual melalui akun instagram @tribakti.p3lp dibawah naungan P3LP IAI Tribakti Kediri, bersama Dosen dan Asisten Laboratorium Psikologi IAI Tribakti Kediri.
Acara perdana ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 26 Februari 2021 pukul 09.00-10.00 WIB dengan narasumber: Mentari Marwa, S.Kep, MA (Dosen Psikologi IAI Tribakti Kediri) dan host: Naziatul Khomsah (Mahasiswa smt 8/Asisten Laboratorium Psikologi IAIT Kediri).
Tema yang diusung adalah tema-tema psikologi yang sering terjadi di masyarakat. Dalam acara yang pertama kali ini mengangkat tema tentang Katarsis. Katarsis adalah terapi yang bisa dilakukan secara mandiri maupun dengan ahli seperti psikolog. Katarsis berdiri diatas psikoanalisa dari Sigmund Freud. Ketika emosi yang disimpan/tertekan dalam waktu yang lama akan keluar dan meledak pada kondisi tertentu. Untuk mengatasi hal tersebut seseorang perlu media atau alat untuk menyalurkan emosinya, lahirlah konsep katarsis yang artinya “penyucian/pembersian”
Konsep dari katarsis adalah meluapkan, maksudnya meluapkan emosi dengan cara positif. Bentuk dari katarsis juga sangat banyak, diantaranya menulis, bernyanyi, memasak, olaraga, dan lain-lain. Ketika kita melakukan Katarsis, pastikan jika diri kita sadar serta mencari tempat dan waktu yang tepat. hindari lingkungan yang belum memahami kita. Terimalah emosi kita apa adanya baik sedih ataupun bahagia. Ketika kita sudah terima dan menyadari, barulah kita dapat menari tempat dan waktu yang tepat serta solusi sehingga memudahkan kita dalam menyalurkan emosi kita. Dengan hal tersebut kita semakin segar karena tidak ada kegundahan emosi di dalam diri.
Menjadi diri sendiri tanpa ada beban dan pikiran yang fress akan membuat Kesehatan fisik dan psikis semakin meningkat, meningkatnya Kesehatan ini menjadikan kita Bahagia, berpikir positif dan lebih menghargai diri sendiri.